Tetesnya laksana airmata yang tak pernah ku hitung
seberapa banyak ia menyapa
namun mampu membiaskan semua rasa dalam sisi kesedihan
Hampir aku terjatuh karena licinnya sebuah sapa
katanya manusiawi
namun kenapa saat ada sedikit cela mereka tak menerima
Lewat jemari direrimbunan kanvas hatiku
tertoreh sebuah asa
mampukah aku bertahan dalam kesendirian
seberapa banyak ia menyapa
namun mampu membiaskan semua rasa dalam sisi kesedihan
Hampir aku terjatuh karena licinnya sebuah sapa
katanya manusiawi
namun kenapa saat ada sedikit cela mereka tak menerima
Lewat jemari direrimbunan kanvas hatiku
tertoreh sebuah asa
mampukah aku bertahan dalam kesendirian
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !